Formula Menulis Puisi dan Belajar dari Karya Penyair-Penyair Lain
Mahir Menyair: 7 hal yang layak dibagikan minggu ini
Pada pekan keenam jurnal MAHIR MENYAIR ini ditulis, ternyata saya mulai merasa sedikit lelah. Bukan lelah secara fisik, tetapi lebih ke arah mental yang mulai ditekan oleh kesibukan duniawi yang berisik.
Tidak bermaksud menyalahkan kesibukan apa yang sedang dan akan dikerjakan sekarang. Bagi saya, sekarang ini, semuanya itu rezeki yang datangnya di momen-momen tertentu.
Seperti pagi tadi, listrik di kantor padam dan sebagian dilanda bosan karena tidak bisa melanjutkan pekerjaan. Lalu, baru saja saya membatin, “Sepertinya bakal seger kalau ada minuman!”. Eh, beberapa menit kemudian ada yang mengirim minuman berupa kelapa muda yang ditambahkan jelly di dalamnya. Ah, segarnya pagi ini!
Lantas, apa arti itu semua kalau bukan rezeki?
Semoga hari-hari kawan-kawan semuanya diliputi dengan kebaikan dan dibanjiri rezeki yang berkahnya terus ditambahkan. Mari saling mendoakan agar apa yang hendak kita pelajari menjadi lebih mudah dipahami.
Selamat menikmati jurnal MAHIR MENYAIR terbitan keenam. Jadikan jurnal ini sebagai pengingat atau sekadar percik semangat untuk terus melatih keterampilan diri dalam menulis puisi.
Berikut 7 hal yang menurut saya layak dibagikan minggu ini:
“Tidak perlu diingkari, seorang penyair sesungguhnya banyak belajar, dan sering mendapat pencerahan, dari karya penyair-penyair lain.” —Joko Pinurbo, Berguru kepada Puisi, hlm. 31
“Formula menulis puisi: metafora, metafora, dan metafora.” —Bernard Batubara
“Kata itu netral. Tafsir manusia membuatnya berpihak. Imajinasi warganet membuatnya liar. Kendalikanlah!” —Ivan Lanin
“Bila simile seakan perbandingan yang ragu, maka metafora adalah penyamaan yang tegas. Bila simile berpola A seperti B, maka metafora berpola A adalah B. Menurut I.A. Richards dalam “The Philosophy of Rhetoric” (1936), metafora terdiri dari dua bagian: tenor dan vehicle. Tenor adalah subjek yang hendak dijelaskan dengan sifat-sifat tertentu. Sedangkan vehicle adalah subjek lain yang sifat-sifatnya dipinjam untuk memperjelas. Ini hanya sekedar istilah. Penulis lain memakai istilah ground untuk tenor, dan figure untuk vehicle.” —Hasan Aspahani
“... mau sesulit apapun kata-katanya, mau sesulit apapun bentuk puisinya, sebisa mungkin sisipkan satu atau dua referensi interteks atau alusi yang bisa buat orang 'Oh ini maksudnya'.” —Adimas Immanuel
Buku puisi: “Tiada yang tersembunyi darimu karena / cinta mesti bebas menari dan bernyanyi / seperti maut. seperti maut. seperti maut.” —Karena Cinta Kuat Seperti Maut, Adimas Immanuel
Nasihat penyair: “Kalau kamu tertarik, menulislah. Tanpa memikirkan kaidah puisi itu apa dan bagaimana. Ikuti saja intuisimu. Baca puisi yang baik sebanyak-banyaknya, kamu menyukai puisi karena tertarik pada teorinya atau karena terpesona pada puisi yang kamu baca? Pasti karena puisi yang kamu baca, kan? Nah, selanjutnya kalau kamu benar-benar mencintai puisi maka kamu harusnya akan mencari informasi lebih banyak tentang apa yang kamu cintai itu agar kamu bisa mencintai dan menggaulinya dengan lebih sebaik-baiknya.” — Hasan Aspahani
Terima kasih sudah membaca! Buletin ini adalah publikasi buatan tangan dan sepenuhnya didukung oleh pembaca. Kami berusaha agar buletin ini terbit setiap hari Jumat—dan kamu dapat membantu mempertahankannya dengan menjadi pelanggan berbayar, meneruskan buletin kepada kawan, atau bahkan cukup mengeklik tombol “suka” di bawah.
Oh, ya. Jika kamu ingin mendukung kerja kreatif kami, silakan membeli buku-buku dan produk digital original di @kerjarasa (Bayar sesukamu khusus bulan Oktober 2023). Kami juga mengelola agensi kreatif bernama @perajinkatacom yang siap bantu kamu menyelesaikan segala macam permasalahan penulisan kreatif, sastra, dan media sosial, bahkan identitas jenama (brand identity).
Dapatkan kiat praktis memahami + menulis puisi di @mahirmenyair. Monetisasi puisimu dan tingkatkan pendapatan pasif serta pendapatan aset digitalmu bersama penerbit digital @ruangrasaproject.
Tabik!
AGOY TAMA
Penyair Digital, Founder Ruangrasa Project