Puisi yang baik itu, kata Hasan Aspahani, seperti sumur kecil yang berlimpah airnya. Artinya, ada potensi teks pada puisi yang menyediakan banyak makna untuk diserap oleh pembaca. Itulah yang disebut sebagai ambiguitas.
Selain itu, agar puisi menjadi terasa segar dan menyegarkan, beri satu atau beberapa pertanyaan yang dalam dan kritis. Hal itu akan membantu pembaca menemukan berbagai makna dan hal-hal baru yang segar dan tidak pernah diduga sebelumnya.
“Seringkali sajak yang ditulis dengan membawa pertanyaan-pertanyaan kritis,” kata Hasan Aspahani, “akan membuka banyak ruang pemaknaan baru yang segar dan kadang juga mengejutkan.”
Terima kasih sudah membaca! Saya menerbitkan jurnal MAHIR MENYAIR setiap Jumat. Jika kamu tertarik dengan puisi dan proses kreatif di baliknya, baca dan pelajari di sini. Kamu juga dapat membantu kami mempertahankannya dengan menjadi pelanggan berbayar, meneruskan buletin kepada kawan, atau bahkan cukup mengeklik tombol “suka” di setiap terbitannya.
Oh, ya. Jika kamu ingin mendukung kerja kreatif kami, silakan membeli buku-buku dan produk digital original di @kerjarasa (Bayar sesukamu khusus bulan Oktober 2023). Kami juga mengelola agensi kreatif bernama @perajinkatacom yang siap bantu kamu menyelesaikan segala macam permasalahan penulisan kreatif, sastra, dan media sosial, bahkan identitas jenama (brand identity).
Dapatkan kiat praktis memahami + menulis puisi di @mahirmenyair. Monetisasi puisimu dan tingkatkan pendapatan pasif serta pendapatan aset digitalmu bersama penerbit digital @ruangrasaproject.
Tabik!
AGOY TAMA
Penyair Digital, Founder Ruangrasa Project
Salah satu unggahan konten #Beri1Kata di Instagram. Follow @agoytama untuk mengikuti konten puisi dan seluk beluk tentangnya.